About Press Copyright Contact us Creators Advertise Developers Terms Privacy Policy Safety How YouTube works Test new features Press Copyright Contact us Creators. Nasir Tamara is the author of Revolusi Iran ( avg rating, 30 ratings, 7 reviews, published ), Hamka di Mata Hati Umat ( avg rating, 7 ratings 4/5. · Dr. Nasir Tamara is a nonfiction writer and translator who loves paintings. He founded nDalem Natan Royal Heritage Cultural Center in Yogyakarta, and teaches at Gadjah Mada University. He was educated in Paris, Oxford and Harvard. Among his books are Indonesia Rising, Indonesia in the Wake of Islam and Iran Revolution.
AWAS Buku Syi'ah Jika kita ke toko buku, terkadang tertarik dengan suatu buku. Namun jangan tergesa-gesa dahulu untuk membelinya. Lihat dulu pengarangnya. Apakah dari Ahlus Sunnah wal jama'ah atau bukan. Kalo perlu, lihat juga penerjemahnya (untuk yang bahasa Indonesia) dan penerbitnya. Jangan sampai kita salah di dalam memilih buku. Pada kesempatan ini kami bawakan daftar. Waspadailah Buku-Buku Syi'ah Laknatulloh merebak bebas dipasaran. Jika kita ke toko buku, terkadang tertarik dengan suatu buku. Namun jangan tergesa-gesa dahulu untuk membelinya. Lihat dulu pengarangnya. Apakah dari Ahlus Sunnah wal jama'ah atau bukan. Kalau perlu, lihat juga penerjemahnya (untuk yang bahasa Indonesia) dan penerbitnya. Nasir Tamara pernah menulis, menerjemahkan, dan menjadi editor sekitar 20 buku, di antaranya Revolusi Iran, Perang-Irak-Iran, Hamka di Mata Hati Umat, Indonesia in the Wake of Islam, Di Puncak Himalaya Sang Dwiwarna Kukibarkan, Aburizal Bakrie: Bisnis dan Pemikirannya, Indonesia Tahun , Mencuri Uang Rakyat: Korupsi di Indonesia.
Dr. Nasir Tamara is a nonfiction writer and translator who loves paintings. He founded nDalem Natan Royal Heritage Cultural Center in Yogyakarta, and teaches at Gadjah Mada University. He was educated in Paris, Oxford and Harvard. Among his books are Indonesia Rising, Indonesia in the Wake of Islam and Iran Revolution. Nasir Tamara pernah menulis, menerjemahkan, dan menjadi editor sekitar 20 buku, di antaranya Revolusi Iran, Perang-Irak-Iran, Hamka di Mata Hati Umat, Indonesia in the Wake of Islam, Di Puncak Himalaya Sang Dwiwarna Kukibarkan, Aburizal Bakrie: Bisnis dan Pemikirannya, Indonesia Tahun , Mencuri Uang Rakyat: Korupsi di Indonesia. Peliputan revolusi Iran, , adalah pengalaman Nasir Tamara paling dramatis sekaligus menyenangkan sebagai wartawan. “Dalam perjalanan dari Paris ke Teheran, saya merasa sangat ketakutan,†tuturnya. Saat itu, ia satu pesawat dengan tokoh oposisi utama Iran, Ayatullah Khomeini.
0コメント