Ebook {Epub PDF} Runtuhnya Hindia Belanda by Onghokham






















Keruntuhan hindia belanda pada – belanda jatuh ketika memasuki perang dunia kedua pada bulan Mei , ketika tentara Jerman menyerbu dan melancatkan perang kilat. Setelah bertempur selama empat hari, tentara kerajaan belanda menyerah pada tanggal 15 Mei. Runtuhnya Hindia Belanda (The Collapse of the Netherlands Indies). By Ong-Hokham. Jakarta: Gramedia, Pp. vii, Index, Notes, Photography, Cartoon. [In.  · Saya memilih untuk menulis resensi “runtuhnya hindia belanda” karena buku tersebut adalah skripsinya saat dia menjadi mahasiswa jurusan sejarah Universitas Indonesia. Onghokham menggunakan paradigma historiografi kolonial—penulisan sejarah yang dilihat dari sudut “nederlandocentris”—bukan penulisan sejarah indonesia dari sudut.


Runtuhnya Hindia Belanda tidak hanya di dorong oleh factor internal, tetapi ternyata runtuhnya Hindia Belanda juga di dorong oleh factor eksternal. Adapun factor-faktor yang mengakibatkan terjadinya kemunduran Hindia Belanda adalah: A. Koloni yang Rapuh. Pada tanggal 10 Mei , Adolf hitler mengerimkan pasukannya untuk menyerang negeri. Dalam Runtuhnya Hindia Belanda (), Onghokham telah mengemukakan pandangan menarik yang terjadi selama empat dekade akhir kekuasaan kolonialisme Belanda di Indonesia. Menurutnya, sepanjang periode tersebut telah berkembang apa yang disebutnya sebagai "gejala perkotaan" yang mewakili. Onghokham (Ong Hok Ham) adalah seorang sejarawan dan cendekiawan Indonesia. Ia sering menulis pada kolom sejarah di majalah Tempo. Kumpulan tulisannya di majalah ini selama tahun diterbitkan pada tahun dengan judul Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang. Runtuhnya Hindia Belanda. avg rating — 54 ratings — published.


Keruntuhan hindia belanda pada – belanda jatuh ketika memasuki perang dunia kedua pada bulan Mei , ketika tentara Jerman menyerbu dan melancatkan perang kilat. Setelah bertempur selama empat hari, tentara kerajaan belanda menyerah pada tanggal 15 Mei. Menyerahnya Belanda kepada Jepang pada bulan Maret telah dianggap sebagai titik terakhir dari kekuasaan kolonialnya di Indonesia yang telah berlangsung selama tiga abad. Namun tanpa peristiwa itu pun sesungguhnya awal dari proses runtuhnya kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia telah nampak sejak permulaan abad ini ketika benih-benih nasionalisme Indonesia modern mulai menampakkan. He wrote a series of other books, mostly a collection of essays and articles, including Runtuhnya Hindia Belanda (The Fall of the Netherlands Indies), Negara dan Rakyat (The State and the People), and Dari Soal Priayi sampai Nyi Blorong—Refleksi Historis Nusantara (From Priayi to Nyi Blorong—Historical Reflections on the Indonesian Archipelago).

0コメント

  • 1000 / 1000